Selasa, 22 November 2011

sejarah rokan





Rokan adalah nama sebuah sungai yang membelah Pulau Sumatera dibagian tengah, bermuara kebagian Utara Pulau tersebut (Selat Malaka.

Daerah ini adalah kawasan Kerajaan Rokan Tua, diketahui keberadaannya abad ke-13, saat itu tercatat dalam "Negara Kertagama" karangan Prapanca, yang ditulis pada tahun 1364 M, syair 13 disebutkan ; "Seluruh Pulau Sumatera (Melayu) telah menjadi daerah yang berada dibawah kekuasaan Majapahit meliputi; ... Rakan (Rokan) ...".
Rokan juga disebut dalam sumber tertulis lainnya seperti Kronik Cina, maupun roteiros (buku-buku panduan laut) Portugis (Marguin 1984).
Sampai saat ini nama Rokan juga tetap eksis sebagaimana yang dapat dilihat dalam perkembangan kerajaan Rokan Tua itu sampai sekarang.
Menurut Muchtar Lutfi, Wan Saleh dalam sejarah Riau, bahwa yang menjadi Raja Rokan abad ke-14-15 adalah keturunan dari Sultan Sidi saudara Sultan Sujak yang dijelaskan dalam buku Sulalatus Salatin, yang menyatakan bahwa raja Rokan itu anak Sultan Sidi saudara Sultan Sujak.
Kerajaan Rokan ini berpusat di Koto Intan, suatu tempat dekat Kotolamo dan berpindah-pindah ke Pekaitan dan akhirnya pindah ke Rantau Kasai (di Siarang-arang)
Setelah itu tidak ada lagi disebut-sebut nama Kerajaan Rokan lagi.
Sampailah diketahui bahwa wilayah Rokan itu mekar menjadi Rokan Hilir dan Rokan Kanan; Rokan Hilir terbagi 3 kerajaan yaitu : Kerajaan Kubu, ibunegerinya Teluk Merbau, Kerajaan Bangko ibunegerinya Bantaian dan Kerajaan Tanah Putih, ibunegerinya Tanah Putih.
Rokan Hulu terdiri dari 5 kerajaan, yaitu : Kerajaan Tambusai ibunegerinya Dalu-dalu, Kerajaan Rambah ibunegerinya Pasirpengarayan, Kerajaan Kepenuhan ibunegerinya Kototongah, Kerajaan Rokan IV Koto, ibunegerinya Rokan, dan Kerajaan Kuntodarussalam ibunegerinya Kotolamo.
Pada masa kolonial wilayah Rokan Hulu dibagi menjadi dua yaitu: Wilayah Rokan Kanan terdiri dari 3 kerajaan; Kerajaan Tambusai, Kerajaan Rambah, dan Kerajaan Kepenuhan. Wilayah Rokan Kiri menjadi 2 kerajaan yaitu : Kerajaan Rokan IV Koto, Kerajaan Kuntodarussalam, dan ditambah kampung dari Kerajaan Siak yaitu Kewalian Tandun dan Kabun.
Sampailah saat ini wilayah terbagi dalam Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu.
Pada abad ke-17-18 ada keinginan dari seorang pejuang bernama Sultan Zainal Abidin Syah untuk mempersatukan masyarakat Rokan ini dari Hulu sampai ke Hilir, namun mendapat perlawanan dari Kerajaan Siak atas adu domba Kolonial Belanda.
Maka dengan keadan demikian terjadilah penangkapan Sultan Zainal Abidin Syah hingga di bawa ke Madiun dan mangkat disana.
Dari kilas sejarah tersebut Web ini tercipta.
Terancam perkembangan wilayah sepanjang Sungai Rokan akan berkembang dalam administrasi, namun tetap memiliki semangat Kebudayaan Sungai Rokan.
Menurut data dari Junaidi Syam/Jon Kobet, yang telah menjelajah sungai Rokan dari Hulu Sampai Hilir memiliki catatan tentang perjalanan tersebut dalam sebuah tim expedisi Sungai Rokan.
Junaidi Syam mengatakan ada beberapa kerajaan yang pernah menduduki daerah tertentu di sepanjang Sungai Rokan sebagai tempat kekuasaan kerajaan, adapun daerah tersebut sebagai berikut : Pekaitan, Batuhampar, Bangko, Kubu, Tanahputih; Tanahputieh , Tolukmego, Sintong; Sintung, Padanggelanggang; Padanggolanggang, Siya-ang; Siarangarang , Rantaubonuang; Rantaubinuang; Antaubinuang, Koponuhan; Koponuan; Koponoan; Kepenuhan, Rambah, Kototinggi; Kotatinggi, Pantaicomin; Pantaicermin, Rantaukasai; Antaukasai, Karangbosa; Harangbosar; Harangjulu, Tombusai; Tomusai; Tambusai, Kunto; Kunto Darussalam;Kotolamo; Katolamo; Kotalama , Lubukbondaro; Lubukmonaro; Lubukbonao; Lubukbendahara, Rokan; Okan; Oken, Kerajaan Kolambukuniang,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar